MAKALAH PENGANTAR BISNIS Pengorganisasian Perusahaan Bisnis Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengant...
18 downloads
1276 Views
699KB Size
Report
This content was uploaded by our users and we assume good faith they have the permission to share this book. If you own the copyright to this book and it is wrongfully on our website, we offer a simple DMCA procedure to remove your content from our site. Start by pressing the button below!
Report copyright / DMCA form
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Pengorganisasian Perusahaan Bisnis Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu : H. ARI NOVIANA, S.Si., ME.Sy.
Disusun Oleh : MUMUD SALIMUDIN 18.05.0178
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSIS BANDUNG 2019
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah SWT. kita memuji, meminta pertolongan, meminta ampunan dan bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah SWT. dari kejahatan diri dan keburukan perbuatan kita. Siapapun yang diberi petunjuk oleh Allah SWT., maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan-Nya maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepadanya. Kami bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak untuk disembah selain Allah SWT. dan tiada sekutu baginya. Dan Kami bersaksi bahwa Muhammad SAW. adalah hamba dan Rasul-Nya. Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah firman Allah SWT. dan sebaikbaik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW. Seburuk-buruk perkara adalah yang ditambah-tambah dan setiap yang ditambah-tambah adalah bid’ah. Setiap yang bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan masuk neraka (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah). Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantar Bisis – Pengorganisasian Perusahaan Bisnis” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis yang diasuh oleh Bapak H. Ari Noviana, S.Si., ME.Sy. Selain itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak i
demi penyempurnaan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama menambah wawasan mengenai pemikiran filsafat pada abad pertengahan. Demikian, semoga Allah SWT. memberikan kita kekuatan dan keikhlasan untuk berjuang demi kemajuan umat di segala bidang kehidupan. Aamiin.
Bandung, Oktober 2019 MUMUD SALIMUDIN
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3 A. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian ......................................... 3 B. Unsur-Unsur Organisasi ....................................................................... 5 C. Prinsip-Prinsip Organisasi ..................................................................... 6 D. Struktur Organisasi ............................................................................... 7 E. Proses Pengorganisasian ..................................................................... 13 BAB III PENUTUP .................................................................................. 26 A. Kesimpulan ........................................................................................ 26 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 27
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari bagaimana mereka mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis tersebut. Struktur organisasi bisnis, penerapan prinsip organisasi serta bagaimana perilaku pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah menentukan jalannya bisnis yang mereka tempuh. Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Struktur organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut pola yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi. Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan seluruh aspek tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha mereka akan berhasil. Masalah yang sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini adalah kurangnya kemampuan mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-global.
1
B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian? 2. Unsur-Unsur Organisasi 3. Prinsip-Prinsip Organisasi 4. Struktur Organisasi 5. Proses Pengorganisasian
C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian organisasi dan pengorganisasian. 2. Untuk mengetahui unsur-unsur organisasi. 3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip organisasi. 4. Untuk mengetahui struktur organisasi. 5. Untuk mengetahui proses pengorganisasian
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian 1. Pengertian Organisasi Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi
perusahaan,
rumah
sakit,
perwakilan
pemerintah,
perkumpulan olah raga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara bagaimana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanyaagar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Organisasi menggambarkan pola-pola, skema, bagan yang menunjukan garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubunganhubungan yang ada dan lain sebagainya. Organisasi hanya hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer melakukan kegiatankegiatannta untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi sangat penting dalam manajemen, dikarenakan : a. Organisasi adalah syarat utama adanya manajemen, tanpa organisasi manajemen ridak ada. b. Organsasi
merupakan
wadah
dan
manajemen dalam mencapai tujuan.
3
alat
pelaksanaan
proses
c. Organisasi adalah tempat kerja sama formal dari sekelompok orang dalam melakukan tugas-tugasnya. d. Organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
2. Pengertian Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen serta penentuan hubungan-hubungan. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokan dan mengatur serta membagi tugastugas atau pekerjaan di antara para naggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses pengorganisasian dapat ditunjukan denga tiga langkah prosedur berikut : a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yangsecara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan,
4
atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu. c. Pengadaan
dan
pengembangan
suatu
mekanisme
untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisienan dan konflikkonflik yang merusak.
B. Unsur-Unsur Organisasi Umumnya organisasi memiliki tiga unsur penting yaitu, ada orang, ada kerja sama dan ada tujuan bersama. Ketiga unsur ini saling berkaitan satu sama lain dalam suatu organisasi. Adapun unsur-unsur organisasi yang lebih terperinci adalah sebagai berikut : a. Manusia, artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekeja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin. b. Tempat Kedudukan, artinya organisasi baru ada jika ada tempat kedudukannya. c. Tujuan, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai. d. Pekerjaan, artinya organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan. e. Struktur, artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan dan kerja samaantara manusia yang satu dengan yang lainnya.
5
f. Teknologi, artinya organisasi baru ada, jika ada unsur teknis. g. Lingkungan, artinya organisasi baru ada, jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya sistem kerja sama sosial.
C. Prinsip-Prinsip Organisasi Jika kita perhatikan prinsip-prinisp pokok dalam sebuah organisasi yang baik, maka dapat dikemukakan beberapa prinsip dasar yaitu : a. Garis otoritas harus jelas, mulai dari atas sampai tingkat bawah. Otoritas ialah hak dari atasan untuk menyuruh bawahan bertindak. Juga hak untuk membuat keputusan, dan menyuruh bawahan mematuhi segala keputusan. Umumnya otoritas ini mulai dari atas, kemudian melalui delegasi menurun ke bawah. b. Setiap organisasi mempunyai tujuan. Kegiatan dari masing-masing bagian dalam organisasi harus sejalan dengan tujuan umum organisasi, ini dikenal sebagai kesatuan tujuan. c. Jumlah tingkatan otoritas harus dibuat minimum. Makin banyak tingkat otoritas makin lama waktu diogunakan untuk menyampaikan instruksi ke bawahan dan makin lama informasi sampai ke atas. Kebnayakan organisasi tidak pernah memiliki tingkat otoritas lebih dari enam.
6
d. Tak seorangpun dalam organisasi yang diperintah oleh lebih dari satu supervisor. Jika seorang karyawan diberi perintah oleh beberpa supervisor, maka dia akan menghadapi kepusingan mana yang harus didahulukan. e. Pembatasan dalam jumlah orang yang diawasi. Ini disebut the span of control principle yang berdasarkan atas kenyuataan bahwa ada batas kemampuan untuk mengawasi bawahan secara efektif. f. Struktur organisasi harus fleksibel. Jika ada hal-hal yang menguntungkan bisnis, hendaknya ada kemungkinan bagi pimpinan mengadakan perubahan tanpa merusak kontinuitas organisasi. g. Organisasi harus seimbang. Kegiatan bisnis hedaknya terbagi di antara seluruh bagian dalam organisasi.
D. Struktur Organisasi Bentuk organisasi secara keseluruhan sering dikenal sebagai struktur organisasi. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal bagaimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisiposisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas
7
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur
ini
mengandung
unsur-unsur
spesialisasi,
standardisasi,
koordinasi, sentralisasi ataudesentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja. Sedikitnya terdapat empat komponen dasar yang seharusnya bekerja dalam struktur organisasi, yaitu : a. Tiga komponen terlihat tegas dalam bagan organisasi dan relatif statis, yaitu : ▪ Memperagakan pembagian tugas-tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian pada suatu organisasi. ▪ Memperagakan hubungan pelaporan resmi dalam suatu organisasi dan banyaknya tingkatan hirarki serta besarnya rentang kendalinya. ▪ Memperagakan pengelompokan individu menjadi bagian organisasi dan pengelompokan bagian-bagian organisasi menjadi suatu organisasi yang utuh. b. Satu komponen tidak terlihat tegas dalam bagan organisasi, namun lebih dinamis, yaitu : ▪ Menetepkan memungkinkan
sistem
hubungan
tercapainya
dalam
komunikasi,
organisasi, koordinasi,
yang dan
pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik ke arah vertikal maupun horisontal.
8
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut : a. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Struktur
mengikuti
strategi,
strategi
akan
menjelaskan
bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. b. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat. Kemampuan dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. d. Ukuran organisasi. Jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja. Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari : a. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan
tugas-tugas
tersebut
menjadi
satuan-satuan
kerja
(departementalisasi). b. Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
9
c. Koordinasi
kegiatan,
menunjukkan
prosedur-prosedur
yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi. d. Sentralisasi
dan
desentralisasi
pembuatan
keputusan,
yang
menunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan. e. Ukuran satuan kerja, menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja. Struktur organisasi terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer perlu menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk menunjukkan struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan susunan
fungsi-fungsi,
departemen-departemen,
atau
posisi-posisi
organisasi dan menujukkan bagaimanahubungan di antaranya. Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang secara ringkat dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pembagian Kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu dan tingkat spesialisasi yang digunakan. b. Manajer dan Bawahan atau Rantai Perintah. Rantai perintah menunjukkan
hubungan
wewenang-tanggung
jawab
yang
menghubungkan atasan dan bawahan dalam keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi sampai yang terendah dalam organisasi.
10
c. Tipe Pekerjaan yang Dilaksanakan. Label dan deskripsi pada tiap kotak menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda. d. Pengelompokan Segmen-Segmen Pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasidibagi –dasar fungsional atau divisional, atau lainnya. e. Tingkatan Manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen. Sedikitnya terdapat empat komponen dasar yang seharusnya bekerja dalam struktur organisasi, yaitu : c. Tiga komponen terlihat tegas dalam bagan organisasi dan relatif statis, yaitu : ▪ Memperagakan pembagian tugas-tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian pada suatu organisasi. ▪ Memperagakan hubungan pelaporan resmi dalam suatu organisasi dan banyaknya tingkatan hirarki serta besarnya rentang kendalinya. ▪ Memperagakan pengelompokan individu menjadi bagian organisasi dan pengelompokan bagian-bagian organisasi menjadi suatu organisasi yang utuh. d. Satu komponen tidak terlihat tegas dalam bagan organisasi, namun lebih dinamis, yaitu : ▪ Menetepkan memungkinkan
sistem
hubungan
tercapainya
11
dalam
komunikasi,
organisasi, koordinasi,
yang dan
pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik ke arah vertikal maupun horisontal. Bagan organisasi terdiri dari empat bentuk, yaitu : a. Bentuk Piramid. Bentuk ini paling banyak digunakan, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti. b. Bentuk Vertikal. Bentuk ini agak menyerupai bentuk piramid, hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya. c. Bentuk Horizontal. Bagan ini digambarkan secara mendatar, aliran wewenang dan tanggung jawabdigambarkan dari kiri ke kanan. d. Bentuk Lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain.
12
Gambar 1 Bentuk-bentuk Bagan Organisasi
E. Proses Pengorganisasian Terdapat empat pilar dalam proses pengorganisasian, yaitu : 1. Pembagian Kerja (division of work) Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Pembagian kerja merupakan upaya untuk menyederhanakan keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses 13
perencanaan) –yang mungkin saja berdifat kompleks- menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan dirugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut. Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai oleh individu-individu. Kelompok orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut sinergi. Tiang dasar pengorganisasian dalah prinsip pembagian kerja yang memungkin sinergi terjadi. Namun demikian, beberapa penulis telah menunjukan adanya konsekuensi-konsekuensi pada perilaku karyawan sehubungan dengan pembagian kerja, bila hal itu dilaksanakan secara ekstrim. Ini dapat menimbulkan kebosanan, keletihan, monoton dan kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan ketidakefisienan.
2. Pengelompokan Pekerjaan (departmentalization) Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Pembagian kerja adalah Proses pengelompokan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa bentuk departementalisasi adalah sebagai berikut : a. Fungsi, pemasaran, akuntansi, produksi atau keuangan. b. Produk atau jasa, divisi mesin cuci, lemari es, televisi.
14
c. Wilayah, divisi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah. d. Langganan, penjualan insdustri, pedagang eceran, pemerintah. e. Proses atau peralatan, departemen pemotongan, kelompok perakitan, finishing. f. Waktu, pembagian kerja menurut shift pertama, shift kedua, shoft ketiga. g. Pelayanan, kelas bisnis, kelas ekonomi, keras turis. h. Numerical, bisa digunakan pada pelayanan telepon. i. Proyek atau matrik, digunakan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi dengan teknologi tinggi, perusahaan konsultan. Dalam hal ini hampir semua organisasi menggunakan lebih dari satu pendekatan dalam pengelompokan kegiatan-kegiatannya. Bahkan dalam organisasi yang besar mungkin dijumpai empat, lima atau
enam
pendekatan
digunakan
departementalisasi.
15
bersama
sebagai
dasar
Gambar 2 Contoh Proses Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran
Gambar 3 Contoh Pembagian Kerja berdasarkan Fungsi
16
Gambar 4 Contoh Pembagian Kerja berdasarkan Produk
Gambar 5 Contoh Pembagian Kerja berdasarkan Pelanggan
17
Gambar 6 Contoh Pembagian Kerja berdasarkan Wilayah
Gambar 7 Contoh Pembagian Kerja berdasarkan Proyek dan Matriks
18
3. Penentuan Relasi (hierarchy) Hirarki adalah proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi baik secara vertikal maupun horisontal. Terdapat dua konsep penting dalam hirarki yaitu : a. Span of management (Rentang kendali) Rentang kendali adalahjumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Rentang kendali perlu dalam suatu organisasi karena adanya keterbatasan manusia dalam hal waktu, pengetahuan, kemampuan dan perhatian. Faktor-faktor yang membatasi besar kecilnya rentang kendali aalah : ▪ Sifat dan terperincinya rencana ▪ Latihan-latihan dalam perusahaan ▪ Posisi pemimpin dalam struktur organisasi ▪ Dinamis atau statisnya organisasi ▪ Kemampuan dan handalnya alat komunikasi ▪ Tipe pekerjaan yang dilakukan ▪ Kecakapan dan pengalaman manajer ▪ Tingkat kewibawaan dan energi manajer ▪ Dedikasi dan partisipasi bawahan
19
Gambar 8 Contoh Penentuan Relasi dalan Bisnis Restoran
b. Chain of command (rantai komando) Rantai komando menunjukan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi hingga hirarki yang paling rendah. Rantai komando juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat serta siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.
20
Gambar 9 Contoh Rantai Komando dalan Bisnis Restoran
Hirarki terbagi ke dalam dua jenis, yaitu : a. Hirarki vertikal b. Hirarki horisontal
21
Gambar 10 Jenis-Jenis Hirarki
4. Koordinasi (coordination) Koordinasi adalah proses pengimtegrasian tujua-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Menurut James D. Thompson yang dikutip T. Hani Handoko ada tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi, yaitu :
22
a. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence), bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir. b. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence), di mana suatu oarganisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja. c. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.
Gambar 11 Macam-Macam Saling Ketergantungan
23
Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch mengemukakan bahwa terdapat empat masalah dalam pendapaian koordinasi yang efektif yaitu : a. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu b. Perbedaan dalam orientasi waktu c. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi d. Perbedaan dalam formalitas struktur Ada tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif, yaitu : a. Pendekatan I : Teknik-teknik manajemen dasar, meliputi : ▪ Aturan dan Prosedur, adalah keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin. ▪ Hirarki Manajemen, rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas. ▪ Penerapan Tujuan dan Rencana, pengembangan rencana dan tujuan dapat
digunakan untuk
pengkoordinasian melalui
pengarahanseluruh satuan organisasi terhadap sasaran-sasran yang sama. b. Pendekatan II : Meningkatkan Koordinasi Potensial, meliputi : ▪ Investasi dalam Sistem Informasi Vertikal, peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi.
24
▪ Penciptaan
Hubungan-Hubungan
ke
samping,
melalui
pemotongan rantai perintah hubungan-hubungan ke samping membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki di mana informasi yang dibutuhkan ada. c. Pendekatan III : Mengurangi Kebutuhan akan Koordinasi ▪ Penciptaan Sumber Daya-Sumber Daya Tambahan, sumber daya tambahan memberikan kelonggaran bagi satuan-satuan kerja. ▪ Penciptaan Tugas-Tugas yang Dapat Berdiri Sendiri, mengurangi kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan-satuan organisasi.
25
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Jika dihubungkan dalam kehidupan sehari – hari, organisasi merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk meringankan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan, berhubungan dengan teori manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melakukan semua pekerjaan dengan sendiri, maka organisasi adalah solusi yang paling efisien dalam ilmu manajemen. Terdapat tiga hal penting dalam membentuk suatu organisasi yaitu, ada orang – orang, ada kerjasama dan ada tujuan bersama, jika tiga elemen ini bersatu maka organisasi akan terbentuk dengan sendirinya. Cara membentuk organisasi yang terpenting adalah tentukan terlebih dahulu struktur dan unit dalam organisasi, kemudian tentukan pemimpin organisasi, sehingga terbentuk suatu pengorganisasian. Manfaat organisasi memungkinkan mencapai suatu tujuan dengan waktu yang singkat dan meringankan pekerjaan masing – masing unit dengan prinsip gotong royong. Maka dari itu, organisasi sangat penting terhadap lingkungan masyarakat, karena dapat menciptakan hubungan erat antar unit atau anggota yang berada dalam organisasi tersebut.
26
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B., 2018. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta. Chatab, N., 2009. Mengawal Rancangan PIlihan Organisasi. Bandung: Alfabeta. Handoko, T. H., 2011. Manajemen. 2 ed. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, M. S. P., 1996. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
27